Archive for September 2014
Minggu, 07 September 2014
selamat pagi , sian , sore, malam bagi semua pembaca blog saya kali ini saya akan mem posting rangkaian indikator pemakaian telephon yang seperti di phonsel Blackberry rangkaian ini sangat simpel dan mudah pembuatannya dan modalnya pun kecil. bahkan saya menggunakan komponen smd yang ukurannya sangat kecil agar menghemat biaya berikut saya tampilkan daftar komponen pada rangkaian ini :
- dioda (D1-D4) : 2A
- resistor (R1) : 3,3 K ohm
- resistor (R2) :22 K ohm
- resistor (R3) : 33 K ohm
- resistor (R4) : 4,7 K ohm
- resistor (R5) : 56 K ohm
- Transistor (Q1-Q2) : 2N3392
- Led 3 : Led merah
- Led 4 : Led hijau
cara kerja rangkaian
rangkaian ini berguna untuk menampilkan indikator penggunaan telephon . pada saat telephon digunakan , transistor Q1 aktifdan led 3 menyala. sebaliknya pada saat telephon tidak digunakan , transistor Q1 off dan transistor Q2 on hal ini menyebabkan Led 3 mati dan led 4 menyala.
Tips :
- rangkaian ini tidak menggunakan catu daya external . sumber tegangan di dapatkan dari kabel telephon.
- dioda 2A dapat diganti dengan 1N4007 .
- transistor 2N3392 digunakan sebagai sensor pengguna telephon
- dioda digunakan untuk mengubah arus bolak balik pada kabel telephon menjadi arus searah
- untuk menghindari terjadinya arus pendek yang disebabkan oleh gangguan lingkungan , sebaiknya casing dibuat dari bahan acrylic / boks plastik
nah ntuk mempermudah kalian biar ndak pusing2 gambar , ini udah saya buatin layoutnya . dan dijamin bener . sebagai buktinya lihat pada gambar layout 1 di bagian pojok kanan bawah ada logo listrik warna hijau yang berarti rangkaian tersebut benar dan dapat menyala. dan untuk gambar layout 2 kalian hanya tinggal mencetaknya. sekian dulu, komentar anda sangat membantu saya untuk lebih menyempurnakan blog ini .
layout 1
layout 2
Jumat, 05 September 2014
RANGKAIAN PENGIRIM
RANGKAIAN PENERIMA
komponen Pengirim
- Kapasitor (C1) : 4,7 pF
- Kapasitor (C2) : 0,01 uF
- Resistor (R1) : 220 ohn
- Resistor (R2) : 10 K ohm
- Potensiometer : 50 K ohm
- LED : IR LED
- IC : NE555
- Connector : 2 pasang
Komponen Penerima
- diode : 1N4148
- Resistor (R1) : 2K2 ohm
- Resistor (R2) : 10 K ohm
- Kapasitor (C1) : 0,1 uF
- Kapasitor (C2) : 4,7pF
- Potensiometer (R4) : 50 K ohm
- Potensiometer (R3) : 100 K ohm
- Fototransistor (Q1) : L14F
- IC : LM1458
- Conector : 3 pasang
cara kerja rangakaian rangkaian ini menggunakan sumber cahaya dan detektor infra merah sebagai sensor pendeteksi gerak. IC1 NE555 dipasang dengan konfigurasi astable multivibrator.LED inframerah dipasang pada keluaran rangkaian dan menghasilkan cahaya inframerah dengan frekuensi 5 kHz . kemudian cahaya ini akan ditangkap oleh fototransistor Q1.Pada kondisi normal yaitu pada saat sensor tidak mendeteksi gerakan, keluaran IC LM1458 pada pin 7 akan bernilai low (0volt). jika sensor mendeteksi adanya pergerakan maka keluaran IC LM1458 pada pin 7 akan bernilai hight (5volt) dan buzzer akan berbunyi.
TIP
- sensor gerak yang digunakan pada rangkaian ini adalah LED inframerah pada fototransistor. kedua sensor ini berguna untuk mendeteksi adanya pergerakan pada daerah tertentu.
- sensitifitas sensor dapat dipengaruhi oleh gangguan lingkungan , seperti angin , sampah, dan cahaya liar
- sumber tegangan yang digunakan adalah catu daya + 12 volt dan - 12 volt .
- untuk menghindari terjadinya arus pendek yang biasanya disebabkan oleh gangguan lingkungan sebaiknya casing dibuat dari bahan acrilik
- rangkaian ini dapat ditempatkan di daerah tak terlihat.
cara kerja rangkaian :
Pada saat ketinggian
air sangat rendah atau di antara kabel low dan
medium, arus listrik dialirkan ke transistor Q4 dan Q3 kemudian LED
indikator rendah (low) akan
menyala . ketika ketinggian air berada diantara kabel medium dan high
arus listrik dialirkan ke transistor Q3 dan Q2 kemudian LED indikator sedang
(medium). Ketika ketinggian air diantara kabel high dan over, arus
listrik dialirkan ke transistor Q2 dan Q1 kemudian LED indikator tinggi (high)
akan menyala. Ketika ketinggian air sampai pada kabel over atau lebih
tinggi, arus listrik digunakan untuk mengaktifkan buzzer sehingga buzzer
berbunyi.
nah ntuk mempermudah kalian biar ndak pusing2 gambar , ini udah saya buatin layoutnya . dan dijamin bener . sebagai buktinya lihat pada gambar layout 1 di bagian pojok kanan bawah ada logo listrik warna hijau yang berarti rangkaian tersebut benar dan dapat menyala. dan untuk gambar layout 2 kalian hanya tinggal mencetaknya. sekian dulu, komentar anda sangat membantu saya untuk lebih menyempurnakan blog ini . byby
nah ntuk mempermudah kalian biar ndak pusing2 gambar , ini udah saya buatin layoutnya . dan dijamin bener . sebagai buktinya lihat pada gambar layout 1 di bagian pojok kanan bawah ada logo listrik warna hijau yang berarti rangkaian tersebut benar dan dapat menyala. dan untuk gambar layout 2 kalian hanya tinggal mencetaknya. sekian dulu, komentar anda sangat membantu saya untuk lebih menyempurnakan blog ini . byby
layout
layout 2
Selasa, 02 September 2014
Gambar rangkaian di atas merupakan skema power suppy 12 volt yang dapat anda aplikasikan untuk membuat adaptor atau power suplly dengan
tegangan keluaran (V output 12V DC). Power supply di atas hanya dilindungi oleh
capasitor sebagai pengaman apabila power supply ini dihubungkan dengan beban
pada rangkaian. Maka dari itu saya sarankan memakai capasitor dengan minimal
spesifikasi 35V. Untuk daya pengaman power supply yang lebih kita bisa
menggunakkan transistor TIP, tapi saya belum membahasnya. Untuk dioda bridge
dapat anda susun dari 4 dioda kemudian anda solder menjadi satu bridge
rectifier atau anda dapat membeli jadi bridge rectifier yang berbentuk sisir
(menyamping) atau kotak. Paling tidak dioda bridge saya sarankan memakai 1
Ampere, dalam rangkaian adaptor, semakin besar ampere diodanya semakin bagus
jalannya arus di dalam rangkaian. Dioda bagaikan jalan tol, dan arus sebagai
mobil yang melewatinya. Semakin besar dan lebar jalan tol yang ada, semakin
cepat arus berjalan dan melalui rangkaian.
Untuk rangkaian power
supply 5 V, anda dapat mengganti volt regulator di atas dengan tipe 7805 dan
7905. Aplikasi ini berlaku sama pada rangkaian ini. Untuk variasi rangkaian
seperti fuse ataupun switch on/off dapat anda coba sendiri.
+ Transformator 18 V –
CT minimal 1 A
+ Capasitor minimal 35
V